MEMAHAMI ARGUMENTASI AGAMA YANG BENAR

     


      Agama merupakan salah satu bagaimana pedoman yang digunakan manusia untuk hidup. Dikarenakan dalam agama terdapat doktrin doktrin ataupun dogma yang dibuat untuk menata kehidupan manusia lebih baik lagi. Agama pula yang mendorong manusia untuk menjalin kehidupan dengan baik dan menciptakan kedamaian. Hadirnya agama merupakan salah satu cara manusia untuk berinteraksi dengan tuhan pula. Namun pernah terlintas dalam pikiran kita apakah agama ini benar dari tuhan atau tidak?. Sebab kemunculan pertanyaan ini bukan semata-mata karena ada pihak yang tidak ingin adanya agama tercipta di muka bumi ini sebagai pedoman manusia. Melahirkan alasan-alasan yang lain pula yang menjadi munculnya pertanyaan tersebut. Apakah munculnya agama ini karena legitimasi dari tuhan supaya manusia hidup damai?.

      Namun akan memicu pertanyaan yang besar dan sukar dijawab. Pertanyaan tersebut adalah bagaimana bisa agama itu ciptaan tuhan namun setiap pihak yang menganut agama tersebut mengaku di bawah agama mereka yang paling benar dan agama di luar mereka adalah agama yang salah?. Jika pun agama mereka yang paling benar, apakah keberadaan agama tersebut merupakan agama yang mementingkan kemanusiaan sejam dulu kala dan kenapa agama itu muncul ketika manusia sudah mencapai fase-fase kehidupan pertengahan mereka?. 

     Inilah salah satu pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika kita mendengarkan bagaimana agama itu intervensi ke dalam dunia filosofis. Terkadang banyak orang yang menerima agama sebagai dogma yang harus manusia tadi dan tidak boleh ganggu gugat. Suatu peraturan dalam agama harus dijalani manusia tanpa ada protes sebab kehadirannya ada sesuatu perintah dari tuhan langsung melalui perantara agama. Tapi di pihak lain ada pula manusia yang mencari tahu kebenaran dari agamanya ataupun kebenaran dari agama lain sehingga mereka menjalani kehidupan beragama mereka secara kompleks dan penuh keyakinan. Seperti yang diketahui bahwa kehidupan beragama saya satu pedoman untuk menjalani kehidupan manusia yang lebih baik lagi dengan aturan-aturan yang telah diregulasikn oleh tuhan. Namun muncul perbedaan inilah yang menjadi polemik yang begitu rumit hingga saat ini belum ada yang menemukan jawabannya.

      Perbedaan-perbedaan tentang kebenaran agama memang selalu menjadi munculnya konflik. Apalagi ada orang-orang yang tidak menyetujui agama lain untuk eksis, sehingga itu yang memunculkan konflik masyarakat yang begitu rumit yang bersifat pula memunculkan peperangan. Masalah agama bukan masalah yang kecil jika terjadinya konflik. Masalah agama dalam masalah keyakinan dan keyakinan merupakan salah satu bentuk yang tidak bisa di toleransi oleh orang lain karena berasal dari keimanan dalam hati. Sehingga ketika terjadinya polemik yang berkaitan dengan agama dan mendiskusikan si dirinya sebagai agama yang benar dan agama allah itu salah dalam publik. Maka bisa dipastikan kemungkinan besar akan terjadinya konflik yang cukup besar.

      Namun di sini bukan di sini penulis tidak akan membahas tentang bagaimana konflik itu terjadi dalam agama. Namun akan dijawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebelumnya. Bahwa munculnya agama yang berbeda-beda merupakan salah satu pertanyaan yang unik jika dijawab. Namun di sini penulis akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut semaksimal mungkin dengan baik. Jika pun jawabannya masih tidak memuaskan maka pembaca bicara bijaksana menanggapi jawaban dari penulis.

         Alasan kenapa agama-agama itu berbeda dan saling mengklaim bahwa agama yang mereka yang paling benar adalah salah satu indikasi bentuk bagaimana tuhan itu maha baik. Diperlihatkan bahwa banyak agama-agama yang muncul di muka bumi ini. Namun tuhan legitimasi kan satu agama yang benar dan agama yang benar itu manusia klaim dengan banyak argumentasi yang muncul. Di situlah fungsi manusia menggunakan akal mereka dengan semaksimal mungkin untuk membenarkan akan hal itu. Bawa pastinya pengguna nakal dengan berfikir inilah menjadi salah satu proses kognitif manusia menentukan bagaimana mereka berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia bisa menentukan pilihan pilihannya dengan mencari tahu kebenaran dari agama-agama lain agama yang dianut nya. Pastinya di situ terdapat pembeda yang mencolok yang disembunyikan dari eksistensi elise agama-agama tersebut. Sehingga di sinilah manusia melakukan filter terhadap penyaringan berfikir manusia yang mana manusia harus pilih menjadi agama yang menurutnya benar dan menggunakan intuisi sebagai salah satu instrumental paling fundamental untuk beragama. Bahwa agama yang dianut nya  dengan melalui proses berfikir secara kritis dengam filterisasi ataupun berfikir mendalam terhadap agama agama yang lain tentang kebenaran telah di temukan ya.

      Pastinya banyak yang mengklaim bahwa agama mereka benar. Tapi masalah orang beragama itu adalah masalah diri sendiri dan itulah yang ditemukan oleh manusia sendiri secara individual untuk mencari kebenaran agama mana yang benar. Pencerahan pencerahan yang diberikan oleh orang lain tentang agama yang benar merupakan ke lain semata. Tuhan maha baik telah memberikan kita akan untuk berpikir sehingga kita mampu menggunakan potensi berfikir inilah untuk menentukan pilihan kita ke mana arahnya. Apalagi mengenai agama yang mana yang paling benar. Penulis menawarkan bagaimana sifat individualisme manusia menggunakan akal secara maksimal harus digunakan secara lebih komprehensif dengan berbagai sudut pandang.

       Agama-agama yang muncul pula bukan karena pemberian dari tuhan. Namun ada pula yang menghadirkan agama dari budaya ataupun tradisi masyarakat. Tapi agama lahir dari budaya ini tidak secara eksplisit menghadirkan pembenaran nya melainkan sebagai pedoman manusia untuk menjalani kehidupan. Manusia memiliki kebebasan untuk mencari tahu keinginan mereka untuk beragama. Tidak ada paksaan untuk manusia menganut agama yang mana. Tetapi jangan sampai kita beragama hanya sekedar judul saja yang dimana kita beragama mengambil nama agama itu sendiri namun tidak menjalani amalan-amalan yang telah ditentukan ataupun diatur oleh agama sendi sebagai pedoman hidup manusia.

      Namun jelasnya penulis adalah jangan sampai kita beragama menghancurkan atau saling memusuhi antar beragama. Karena agama muncul sebagai bentuk kedamaian manusia. Jika pun muncul perbedaan agama, salah satu yang dilakukan manusia adalah saling menghargai dan toleran terhadap eksistensialisme agama tersebut di sekitar kita. Jangan sampai mengklaiman kebenaran terhadap agama sendiri dan menjauhi agama lain dipublikasikan hingga menyinggung agama orang lain tersebut. Mari beragama dengan baik dan menciptakan kedamaian. Karena tuhan menciptakan agama untuk manusia menjalani kehidupan dengan baik lagi. Jikapun itu ada perbedaan.maka, hargailah agar bisa meminimalisir konflik yang terjadi dalam masyarakat.  

      Jangan sampai kita terhipnotis oleh tokoh-tokoh yang menciptakan kerusakan atas nama agama. Jangan sampai kebohongan besar yang dibuat untuk kepentingan kepentingan tertentu ini menjadi pembenaran yang membuat kita sebagai manusia menjadi tidak damai sebab sifat egoisme dan tidala toleran dengan agama lain di sekitar kita.



Penulis: Wahyu Trisno Aji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAGU PERJUANGAN TA'SIS NAHDLATUL WATHAN

LIRIK LAGU MARS NAHDLATUL WATHAN