Arogansi Kekuasaan Dan Fidelity Pemeran Budak organisasi


Mataram-Keheningan hidup yang sudah lama hilang kini kembali terdengar suara keributan di sertai isu serta terkontaminasi hati dan pikiran sehingga dia merelakan dirinya untuk manjadi budak para konseptor di iming-imingi dengan kata-kata halus nan bijaksana.kita hidup dimana semua orang ingin ambil pran di dalamnya sehingga lupa serta ciut tidak percaya diri bahwa dia bisa berkembang dan bekarya dengan kerja keras dan stimulasi semangat orang-orang di sekitarnya.Sebagai titik fokus perhatian utama,penulis memiliki karakter unik,sebab pembaca mampu menciptakan sebuah dunia dan sebuah realitas bagi orang yang ikut ambil bagian (Peran) di dalamnya dan bagi orang lain yang turut berpartisipasi di dalamnya


_Percaya tidak percaya ini hanyalah sebuah kata-kata ringan yang tidak enak di dengar oleh semua orang,dunia sebagai tampat tinggal seolah-olah manjadi pangung Teater dimana banyak orang yang berperan ingin ikut andil di dalamnya,semua orang ingin menjadi aktor yang ingin merepresentasikan dirinya sehingga gambaran (citra) hadir sebagai pemanis buatan agar orang lain terkesima.Nilai sosial positif yang di tuntut seseorang melalui jalur tindakan dan di anggap orang lain memang di jalankan,demikian selama terjadinya suatu kontak khusus sehingga mendramatisasikan sebuah peran harus dengan sebaik mungkin_ *(E.Goffman)*


Langkah demi langkah,usaha demi usaha harus kita sama-sama bangun,jangan biarkan diri ini di kuasai oleh angan-angen kepatuhan yang bisa merusak sistem dalam kelompok tersebut.karena pada dasarnya setiap masa yang di pimpin oleh kelompok tersebut pasti ada orang-orang baik serta orang-orang jahat yang mau masuk sehingga dia ingin berkuasa secara otoriter dengan segala kemahabijaksaanya yang keliru padahal subtansinya adalah ada orang lain yang berperan di belakangnya


Sikap afatis dan egoisme harus di singkirkan dan di hilangkan,jangan biarkan sikap tersebut ada di dalam sistem yang sama-sama kita bangun,pemimpin dan yang di pimpin harus bisa beriringan dan melangkah bersama,yang salah di perbaiki dan yang kurang mari sama-sama kita isi sehingga semuanya manjadi seimbang dan bisa saling melengkapi satu sama lain,menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan menjaga kesolidaritasan adalah kuncinya


Berbeda dalam berpendapat itu adalah hal yang lumrah,karena jalan pikiran serta hati dan karakter personal diri itu berbeda-beda,kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu mengikuti dan menuruti apa yang menjadi argumentasi Kita,maka dari dari itu untuk melawati hal-hal tersebut kita harus manjadi pendengar setia dan penengah yang baik agar kita tidak mudah mengambil langkah dan keputusan yang salah,sehingga tidak ada yang merasa termarginalkan di dalam kelompok tersebut


Jangan sampai kita biarkan pemimpin yang memiliki arogansi kekuasaan dan adanya kepentingan dari pihak lain,dan ada kepentingan juga dari kelompok-kelompok lain ini bermuara di kepengurusan ini,baiknya adalah kita mengurus bersama,membangun bersama,dan menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain,setiap masa yang memimpin pasti ada kekurangan dan kelebihan yang ada pada kepengurusannya,bukan berarti mereka selalu benar akan tetapi kesalahan lah yang membuat mereka bisa kuat berdiri dan bisa mencapai tujuan bersama


Dan yang menjadi sasaran utama adalah jangan biarkan sikap Iklusifisme (tertutup) itu ada di dalam suatu kepengurusan,hilangkan dan tetap fokus pada tujuan bersama yang sudah di bangun,sehingga apa yang manjadi persoalan bersama bisa terselesaikan dengan baik,bukan berarti kita mengadu kepada kelompok tertentu,riskan sekali ketika dapur kepengurusan sendiri di buka dan itu manjadi hambatan sehingga fidelity kader terhadap tuannya yang di anggep sebagai orang dengan segala kemahabijaksananya datang seperti halnya mainan yang di perbudak tuannya dengan senang hati sesuai keinginannya,yang tumbuh setelah itu adalah kepuasan diri kelompok tertentu saja


Untuk menghindari itu semua adalah tentu ini manjadi tanggung jawab bersama,sehingga apapun bentuk permasalahan yang hadir mari sama-sama untuk menyelesaikannya bersama bukan berarti saling menyalahkan dan menghakimi satu sama lain,arogansi kekuasaan harus di hilangkan,pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang mampu membangun pendirian bersama,mendengarkan bukan untuk di dengarkan,serta jadilah keder yang mampu memilah dan memilih yang baik untuk diri sendiri dan untuk semua orang secara khususnya bukan berarti mewujudkan sikap kepatuhan yang berujung fatal


Penulis:Rusli

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAGU PERJUANGAN TA'SIS NAHDLATUL WATHAN

LIRIK LAGU MARS NAHDLATUL WATHAN